Meskipun sebelumnya atom disimpulkan untuk partikel paling kecil yang tidak bisa dipisah lagi, tapi dalam perubahannya rupanya diketemukan jika atom tersusun atas tiga tipe partikel sub-atom (partikel dasar), yakni proton, elektron, serta neutron.
Massa partikel fundamen dipastikan dalam unit massa atom (sma), dimana 1 sma = 1,66 × 10–24 gr. Sedang muatan partikel fundamen dipastikan untuk muatan relatif pada muatan elektron (e), dimana muatan 1 elektron = e = –1,60 × 10–19 coloumb.
Muatan 1 proton sama juga dengan muatan 1 elektron, tapi pertanda tidak sama. Massa 1 proton sama juga dengan massa 1 neutron, semasing 1 sma. Massa elektron semakin kecil dibanding massa proton atau neutron.
Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887 – 1915) di tahun 1913 mendapatkan jika jumlah muatan positif dalam pokok atom adalah karakter ciri khas semasing faktor. Atom-atom dari faktor yang sama mempunyai jumlah muatan positif yang sama. Moseley selanjutnya menyarankan supaya arti nomor atom dikasih simbol Z, untuk mengatakan jumlah muatan positif dalam pokok atom.
Nomor atom faktor memperlihatkan jumlah proton dalam pokok. Sesudah dilaksanakan eksperimen, diketahui jika atom tidak bermuatan listrik yang bermakna dalam atom jumlah muatan positif sama juga dengan jumlah muatan negatif, hingga nomor atom memperlihatkan jumlah elektron dalam faktor. Nomor atom (Z) = jumlah proton Nomor atom (Z) = jumlah elektron Contohnya, faktor oksigen mempunyai nomor atom 8 (Z = 8), bermakna dalam atom oksigen ada 8 proton serta 8 elektron.
Kecuali nomor atom, ada pula yang disebutkan bernomor massa yang umumnya dikasih simbol A. Nomor massa ini dipakai untuk tentukan jumlah nukleon dalam atom satu faktor. Nukleon sendiri ialah partikel penyusun pokok atom yang terbagi dalam proton serta neutron. A (nomor massa) = jumlah proton (p) + jumlah neutron (n) Dalam tulisan atom, nomor massa (A) dicatat di samping kiri atas, sedang nomor atom (Z) dicatat di samping kiri bawah dari simbol faktor. AZX = p + npX Info: X = simbol faktor A = nomor massa Z = nomor atom
Untuk ion (atom bermuatan positif atau negatif) karena itu notasi ion, jumlah proton, neutron, serta elektron ialah: Notasi Ion positif AZXq+ Ion negatif AZXr- Jumlah proton (p) p = Z p = Z Jumlah neutron (n) n = A – Z n = A – Z Jumlah elektron (e) e = p – q e = p + r
Catatan: ● Untuk atom netral, jumlah proton sama juga dengan jumlah elektron. ● Untuk ion positif, jumlah proton (muatan positif) semakin banyak dibanding elektron (muatan negatif). ● Untuk ion negatif, jumlah elektron (muatan negatif) semakin banyak dibanding proton (muatan positif).
#3 Contoh Langkah Tentukan Jumlah Proton, Neutron serta Elektron 1) 126C memiliki jumlah proton, neutron, serta elektron seperti berikut. p = Z = 6 n = A – Z = 12 – 6 = 6 Sebab atom netral (tidak bermuatan) karena itu e = p = 6.
2) Pada ion 199F− memiliki jumlah proton, neutron, serta elektron seperti berikut. p = Z = 9 n = A – Z = 19 – 9 = 10 Sebab muatan F ialah –1 karena itu r = 1, hingga: e = p + r = 9 + 1 = 10
3) 8838Sr2+ memiliki jumlah proton, neutron, serta elektron seperti berikut. p = Z = 38 n = A – Z = 88 – 38 = 50 Sebab muatan Sr ialah 2+, karena itu q = 2 hingga: e = p – q = 38 – 2 = 36